Senin, 27 April 2009

My Soul

Doa kecil buatmu

Di Pagi Hari ketika kutulis surat ini, matahari cerah sekali, langit bersih dan aku merasa pikiranku cukup jernih untuk melakukan semua hal yang aku rencanakan hari ini. Sudah agak lama kita tidak bertegur sapa, lewat apapun, hingga akhirnya aku tulis surat anonim buatmu seperti ini, berharap suatu saat energinya akan menyentuhmu entah dengan cara apa.

Kadang semua ini terasa seperti siklus yang berulang, ketika kita merasa pada suatu saat kita sampai lagi pada situasi yang sama. Membicarakan satu hal sebagai seorang teman dekat, saya lalu jadi tergelak, ternyata dari semua skenario yang pernah aku bayangkan dalam pikiranku tentang hubungan kita tidak sehebat skenario Sang Khalik yang selalu punya skenario yang lebih bagus. Bahkan aku rasa, Dia punya sense of Romance yang jauh lebih menarik dari yang kita bayangkan. Wisama baruga, SMU Neg 12 Makasar, bahkan Sopir pete-pete sungguminasa, adalah bagian dari scenario. Bahan skenarionya adalah kehidupan kita sendiri. Sungguh elegan dan syarat makna…

Saat ini ada senandung Ikhsan Idol di belakang kepalaku, "BUNGA".

Sebuah lagu sederhana dengan lirik memikat.

Dan saat ini hanya doa-doa kecil buat kekasih kita yang kita ucapkan sepanjang waktu. Doa adalah harapan, adalah medan energi yang lingkarannya sering melampaui apa yang di dunia nyata tapi sering kita abaikan. Jadi kadang kita pahami seperti sesuatu yang ada di seberang kenyataan. Padahal mungkin tidak sepenuhnya begitu. Beberapa kali aku membuktikan, kerja metafisik kita itu jika dilakukan dengan penuh kesungguhan dan ketulusan seperti semestinya, hasilnya benar-benar nyata. Ya, senyata pikiran dan harapan itu sendiri, dan terjadi pada saat kita justru berlepas bebas dengan hasil yang kita bayangkan.

For you My Soul.. kenyataan itu serasa bertingkat terbuka perlahan, satu demi satu, semua yang pernah terjadi dia antara kita membuat aku sering tidak mengerti. Setahap demi setahap aku diajarNya untuk memahaminya. Tapi masih juga aku terlalu tolol untuk itu semua, hingga kulakukan apa yang tak semestinya aku lakukan terburu-buru. Begitulah kamu terlalu cepat menjauh dariku ketika keyekinanku mulai datang. Aku cuma merasa ada yang istimewa di antara kita, ada senyummu yang selalu aku bayangkan merekah seperti senja merah itu. Ada hal yang lebih dari sekedar rasa marah dan ego itu.

“Kemarahan selalu bisa jadi sumber energi tapi aku selalu terlambat menyadari bahwa, itu juga bisa begitu mudah menghancurkan semuanya. Tak ubahnya adalah pengaruh buruk yang menajamkan pisau yang menggores luka dan ketakutanmu. Sungguh aku sesalkan semuanya, ketika akhirnya aku sampai disini. Terlempar ke jurang rindu yang merentang dari kemarahanku dan kebencianmu tentang hal itu.

Sungguh, tiap saat setelah aku sadari semuanya

Aku kirimkan doa kecil yang kuselipkan tiap saat,

Sambil kukenang semua yang indah

yang bisa kukenang dari kehadiranmu.

Aku mencoba menghubungkan energi yang kuperoleh dari kehadiranmu

Untuk mengusir rasa gelisah dan marah yang kupikirkan di lingkaranmu.


Sehari terakhir setelah sesalku atas semua itu, aku pompa energiku dekat dengan teman-teman dan keluargaku, dan rumah tempat semua energi itu aku tambang. Aku bayangkan semua bisa aku bagi dengamu, entah bagaimana caranya.

Satu pesan singkat yang saat ini membuat jiwamu masih hidup di hatiku

Semoga kekal-lah senyum-Nya di senyummu


April, 2008

Salam Illang

Template by:
Free Blog Templates